Kamis, 01/11/2007 10:27 WIB
SBY Langgar Etika Jika Bertemu Pengusaha Bermasalah
Anwar Khumaini - detikNews
Jakarta - Presiden SBY dikabarkan melakukan pertemuan dengan bos
Grup Raja Garuda Mas, Sukanto Tanoto, sebelum lebaran. Artikel di harian Bisnis
Indonesia hari ini juga menuliskan bahwa dalam kunjungan SBY ke Jepang beberapa
waktu lalu pemilik Great River, Sunjoto Tanudjaja, masuk dalam daftar
rombongan. Padahal, status Sunjoto masih dicekal oleh Imigrasi atas permintaan Bapepam
dan Kejagung. Secara etika, seorang pejabat publik seharusnya tidak melakukan
pertemuan dengan para pengusaha yang bermasalah. Apalagi, anak perusahaan milik
Tanoto, Asian Agri, sebentar lagi akan dibawa ke pengadilan. "Saya kira
secara etika harusnya ini tidak dilakukan oleh pejabat publik, itu pelecehan
terhadap publik. Seharusnya orang-orang yang punya masalah hukum tidak didekati
oleh pejabat, apalagi bertemu," ujar Koordinator Divisi Korupsi Politik
ICW, Fahmi Badoh, kepada detikcom, Kamis (1/11/2007). Para pengusaha
yang bermasalah, menurut Fahmi, justru harusnya diberi sanksi sosial agar
mereka jera dan tidak lagi melakukan perbuatan yang dapat merugikan keuangan
negara. "Mereka harus diberi sanksi sosial, tidak hanya oleh masyarakat
tapi juga oleh pemerintah," kata Fahmi. Fahmi khawatir, pertemuan tersebut
dapat mempengaruhi proses hukum yang saat ini sedang berjalan. Apalagi pejabat
publik yang melakukan pertemuan ini adalah seorang presiden. "Kita
takutkan pemerintah akan mengintervensi proses hukum yang sedang mereka
alami," tandasnya. Pihak Istana sendiri mengaku tidak tahu menahu soal
pertemuan SBY dengan Sukanto Tanoto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar