Globalisasi adalah suatu
pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam ekonomi global . Oleh B
Hari Juliawan, meminjam pengertian R. Robenson (1992), globalisasi digambarkan
sebagai 'pemadatan dunia dan intensifikasi kesadaran dunia sebagai suatu
keseluruhan' atau 'intensifikasi relasi-relasi sosial seluas dunia yang
menghubungkan lokalitas-lokalitas berjauhan sedemikian rupa sehingga peristiwa
di satu tempat ditentukan oleh peristiwa lain yang terjadi bermil-mil jaraknya
dari situ dan sebaliknya' . Hari menambahkan satu lagi sebagai 'meningkatnya
jejaring interdependensi antar umat manusia pada tataran
benua-benua'. Kalau pengertian seperti yang diungkapkan oleh Hari di atas
sesungguhnya kerajaan-kerajaan klasik sudah melakukan itu. Sparta, Romawi atau
kerajaan-kerajaan di Nusantara yang sudah berdagang jauh sampai ke Cina, benua
Afrika, Australia dan sampai ke Arab. Bukankah itu juga adalah fenomena global?
Benar. Tetapi globalisasi yang kita bicarakan sekarang, meminjam Hari, terkait
dengan situasi keterkaitan relasi masyarakat modern yang ditandai oleh
"keluasan" (extencity), kekuatan (intencity), kecepatan (velocity),
dan dampak (impact) yang luar biasa dan yang belum pernah terbayangkan
sebelumnya.Ini kita alami dalam kenyataan yang kita saksikan seperti revolusi
transportasi, revolusi telekomunikasi, atau percepatan tekhnologi informasi
yang melaju luar biasa tanpa bisa ditahan-tahan lagi oleh batas-batas
nasionalitas, geografis dan teritorial. Era ini ditandai dengan semakin
cepatnya sebuah informasi di belahan dunia lain bisa diketahui di belahan dunia
lainnya. Atau seperti sedang berdekatan, kita bisa bercengkrama dengan akrab
seperti sedang duduk bersampingan hanya melalui telepon, hand pone atau
pengantar pesan elektronic lainnya dengan sanak keluarga di seberang benua nun
jauh di sana. Tentunya ini tidak terjadi di era Majapahit, era Mataram, era
kerajaan Makassar atau kerajaan-kerajaan yang hidup sebelum era modernitas ini.
Inilah mungkin garis batas antara globalisasi yang kita bahas dengan fenomena
hubungan mengglobal di era pra modern.Ciri mendasar lainnya adalah menipisnya
ruang dan merapatnya waktu transaksional, utamanya dalam bidang ekonomi. Ini
bisa kita lihat dengan fenomena krisis di asia tenggara dimana modal bisa
dengan sangat cepat berpindah dari satu negara-ke negara lain. Globalisasi ini
melempangkan jalan ekonomi finansial yang rawan spekulasi dan manipulasi.
http://noviantysblog.blogspot.com/2013/04/kebiajakan-untuk-memenangkan-globalisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar